2.03.2013

THREE MEMORABLE MONTHS


Chapter 8
Sementara di kamar Keaton..
                Keaton merasa gelisah menghampirinya di tengah malam, semenjak ibunya memberitahukan bahwa mereka akan pindah ke Australia tiga minggu lagi, yang itu berarti waktu untuk ia bersama yang lainnya kurang lebih tinggal tiga minggu lagi. Sesungguh nya hal yang paling membuatnya gelisah pada malam ini adalah ia terus memikirkan Sarah. Ia bingung haruskah ia mengungkapkan yang sejujurnya pada gadis itu sebelum hari keberangkatanya ke Australia tiga minggu lagi, ataukah ia trus menyimpan semua rahasia itu hingga ia pulang ke Amerika lagi. ia pun semakin bingung dengan berbagai pertanyaan di dalam benak nya saat ini. Kurang lebih selama satu jam ia tidak bisa tidur memikirkan Sarah. Semuanya tentang Sarah. Ia pun mengambil ponselnya lalu mengetikan beberapa pesan singkat dan mengirimkan suatu pesan yang tak lupa ia rahasiakan nomor nya tersebut. Saat itu pun juga ia merasa sedikit tenang, dan mencoba untuk beristirahat. Dalam beberapa detik berlalu pun Keaton telah tidur dengan pulas di ranjangnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Sementara di dalam kamar Sarah...
                Saat Sarah tengah bersiap-siap untuk beristirahat, tiba-tiba ponselnya berdering tanda pesan masuk. Ia pun membuka pesan tersebut “Huh Private ID ini lagi! siapa sih dia?” kata gadis itu sambil mengeluh. Ia pun membaca pesan itu dengan seksama
From                     : Private Number
Message              : You’re the best thing i’ve ever knew.. kata-kata indah gak akan bisa mengungkapkan betapa aku merasa sanngaatt beruntung bisa mengenal mu, Sarah..  aku harap Tuhan akan mengirimkan malaikat nya untuk mu supaya kamu terjaga di saat aku tidak ada J . aku harap bintang terus bersinar terang di atas sana agar kamu tidak perlu takut akan gelapnya malam di saat aku tidak ada J. Much Love xxx Good Night, Sweet Dreaammss xxx

“Hah, kapan sih kamu menunjukan jati dirimu? Nyebelin ih! Ahh payahh!” gerutu gadis itu pada ponselnya sendiri, ia pun membanting benda itu begitu saja di atas ranjang tidurnya. Tiba-tiba ia merasa begitu gelisah, sesaat ia teringat akan wajah orang yang paling menyebalkan untuk nya itu, tak lain adalah Keaton. Dan semua hal itu membuatnya menjadi sulit untuk tidur dengan nyenyak. “hah, ada apa sih? Kenapa aku tiba-tiba merasa seperti ini? Kenapaa?? Aargggggghhh” gerutu gadis itu sambil menutupi wajahnya dengan bantalnya. Sekitar hampir setengah jam Sarah belum bisa tidur dengan nyenyak. Ia begitu gelisah, ia pun berharap ia tidak akan mendapatkan kabar buruk esok hari.

Keesokan harinya....
                Hari ini adalah hari terakhir lima sekawan itu bersekolah. Dalam perjalanan berangkat ke sekolah, mereka telah membuat rencana-rencana yang akan mereka lakukan di liburan musim panas nanti.
                “Hey! Bagaimana kalau kita pergi ke Disney land? Whooaaaa!!!” kata Rebecca yang sangat excited menyambut liburan musim panas tahun ini.
                “ummmm..” kata Wesley yang terlihat begitu bingung. Ia bingung bagaimana caranya ia memberitahu Sarah dan Rebecca bahwa mereka bertiga akan pindah ke Australia dua minggu lagi.
                “IYA TUH! Pasti seruuu!!” kata Sarah yang lebih excited yang tanpa sadar menarik-narik lengan Keaton.
                “heh heh! Apaan sih nih? Seneng sih seneng,  tapi gak usah narik-narik lengan ku juga, sakit tauuu”  kata Keaton dengan wajah kesal, tetapi sesungguhnya dia sangat senang dan kuasa menahan senyum.
                “hey, sebelum pergi kesekolah temani aku membeli hadiah dulu yuk untuk ibuku, dia berulang tahun loh hari ini, siapa yang mengingatnya?” kata Rebecca dengan sangat excited sambil berakting layaknya seorang guru. Anak-anak yang lain pun menjawab sambil mengangkat tangan mereka masing-masing, kecuali Wesley yang tampak masih bingung.
                “oh ya? Aku lupa, hehe” jawab Wesley sambil garuk-garuk kepalanya.
                “Hah, bagaimana sih kamu ini Wes, kamu kenapa sih dari tadi keliatan bingung terus, mikirin apaa?”  tanya Rebecca yang penasaran
                “ah, nggak, nggak mikirin apa-apa kok, kenapa sih kamu pengen tau bangeeet” jawab Wesley sambil menjulurkan lidahnya pada Rebecca tanda mengejek
                “ihh gitu, di perhatiin gak mau ya, okelah aku nggak akan memerhatikanmu lagi!” jawab Rebecca sambil memalingkan wajahnya berpura-pura marah.
                “eehh jangan gitu dong, bukan itu maksud ku hmm aku mikirin.. aah!” jawab Wesley yang terlihat sangat depresi menghadapi sikap Rebecca
                “sudah, sudah jangan bertengkar, kita jadi kan membeli kadonya? Ayoo cepat nanti kita bisa terlambat masuk sekolah” jawab Drew sambil merangkul Wesley dan Rebecca yang habis beradu mulut itu. Mereka pun menuju toko langganan mereka untuk membeli hadiah.
 Saat mereka sudah sampai mereka pun masing-masing memilih hadiah yang akan mereka berikan kepada mrs. Rossyclaire yang tidak lain adalah ibunya Rebecca. Sudah menjadi tradisi bagi mereka saat orang tua salah satu dari mereka berulang tahun, mereka masing-masing akan membeli hadiah dari mereka sendiri. Tetapi entah mengapa dari mereka berlima Keaton lah yang paling gagal dalam memilih hadiah yang akan diberikan. Kemarin saja saat ibu nya Sarah berulang tahun ia memberikan bunga melati yang ternyata salah satu alergi yang dimiliki ibu nya Sarah tersebut.
                “Heh kitty, jangan sampai salah yaa membelikan hadiah untuk ibuku, kalau mau memberikan nya tanya dulu saja padaku, okay?”  kata Rebecca memberitahu
                “iya iya, nanti aku tanya dulu padamu!” jawab Keaton yang langsung pergi mencari hadiah yang akan diberikannya.
Sudah 15 menit mereka di sana, dan tak terhitung berapa kali Rebecca dan juga Sarah mengatakan semua barang di sana ‘lucu-lucu’
                “ya ampun ini lucu bangeeett deh, Sarah!” kata Rebecca yang kesekian kalinya
                “ya ampun iya iya bener lucu!!” jawab Sarah juga yang kesekian kalinya
                “Keaton, Drew, lihat dua cewek bawel ini, semua barang aja mereka anggap lucu” kata Wesley yang tak habis pikir pada sikap Rebecca dan Sarah itu
                “yee, terserah orang dong!” jawab Rebecca sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejek. Wesley yang tidak terimapun membalasnya dengan menjulurkan lidah nya juga.
                “hey aku sudah memilih nih, ini boleh ku kasih tidak?” tanya Keaton sambil menunjukan hadiah yang dipilihnya yang tidak lain tidak bukan adalah boneka tedy bear.
                “aduh Keaton Robert Stromberg, apa sih yang kamu fikirkan hingga ingin membelikan kado ini pada ibunya Rebecca? Astaga, sini aku bantu mencari!” kata Sarah diikutin dengan anggukan Rebecca. Sarah pun cepat-cepat menarik lengan Keaton untuk mencari benda yang lebih baik untuk diberikan.
 Saat mereka semua telah selesai memilih hadiah yang akan mereka berikan, mereka pun bergegas  ke kasir untuk membayar barang belanjaan mereka tersebut.
                “hey mrs. Hunington! Apa kabar?” sapa Rebecca pada sang kasir tersebut. Toko ini adalah toko langganan dari mereka berlima, sudah pasti mereka berlima sangat akrab dengan sang kasir yang tidak lain-tidak bukan adalah seorang ibu-ibu tua yang telah berumur dan memiliki 1 anak yang bernama Gwen Hunington yang akrab disapa mrs. Hunington oleh kelima anak ini.
                “hello kids! Kabarku sangat menyenangkan apa kabar kalian?” tanya nya ramah
                “sama seperti anda, sangat menyenangkan! Apalagi dengan hari ini adalah hari terakhir kami masuk sekolah, dan selanjutnya kami libur!” jawab Sarah yang nampak sangat excited.
                “kalau begitu kalian pasti sudah memiliki rencana ya apa saja yang akan kalian kerjakan saat liburan di musim panas nanti, nah ini barang kalian, semoga liburan kalian nanti menyenangkan!”
                “terimakasih bu Hunington!” kata Drew sambil menyerahkan uang belanjaan mereka.
                “sampai jumpa lagi bu Hunington! Semoga hari mu menyenangkan, dahh” kata wesley yang diiringi oleh lambayan tangan dari Keaton. Mereka berlima pun lalu bergegas ke sekolah mereka bersama-sama.
Saat hendak berjalan masuk menuju sekolah tiba-tiba ponsel Sarah berbunyi tanda pesan masuk, sesudah membaca pesan itu cepat-cepat Sarah berbisik kepada Rebecca.
                “Becky! Lihat nih si Private ID ini lagi mengirimi ku pesan lagi!” bisik Sarah yang langsung menyerahkan pesan itu pada Rebecca, Rebecca pun membacanya
                From     : Private Number
                Message : Selamat pagi matahari yang cantik, pagi ini saat menyenagkan bila bertemu dengan mu, kau nampak begitu baik dan ramah kepada semua orang. Terimakasih sudah menjadi malaikat penolong ku di pagi ini. Semoga hari mu menyenangkan. Much love xxx
               
                “cieee haha, di samain sama matahari nih yee, aduh panas-panas! Hahaha” goda Rebecca setelah membaca pesan dari si Private ID tersebut. Diam-diam ia melirik kearah Keaton dan mendapati cowok itu sedang asyik memegang ponselnya. Dalam hati kecurigaan Rebecca terhadap Keaton semakin besar, dan berniat menanyakannya nanti. Mereka berlima pun memasuki kelas mereka masing-masing

Di jam istirahat..
Rebecca dan Sarah terlihat bergegas pergi ke taman untuk makan bersama bekal mereka masing-masing sambil menunggu kedatangan tiga sahabat cowok mereka yang lain. Saat sedang asyiknya ngobrol serta makan bersama Sarah, Rebecca tampak melihat seseorang di balik semak-semak sedang menguntil mereka, setelah diperhatikan baik-baik Rebecca pun mengenali siapa itu. Tetapi tiba-tiba datang seseorang lagi di balik semak itu tetapi Rebecca tidak bisa mengenali siapa itu karena wajahnya tampak sangat tidak jelas. Kedua orang itu pun tiba-tiba pergi dan hilang entah kemana. Dalam hati Rebecca akan menanyakan pada orang yang di kenali nya tadi hari ini juga.
                “Heh , Becky! Kenapa bengong sih? Itu lihat makanan mu nanti di laletin lagi! kamu sedang lihat apa sih?” tanya Sarah yang bingung sambil celingak celinguk mencari siapa yang sedang di lihat oleh Rebecca
                “ahh.. umm tidak kok, yah ayo kita lanjutkan makannya! Keburu bel lagi!” kata Rebecca mengajak. Sesudah selesai makan, mereka berdua bergegas pergi ke kamar kecil bersama.
                “Sarah! sudah belum? Ayoo cepat!” teriak Rebecca memanggil Sarah di kamar kecil
                “tunggu sebentar lagi!” jawab Sarah dari kejauhan
                “aku tunggu di depan loker saja yaa?” tanya Rebecca lagi
                “Iyaaaaa!” jawabnya. Setelah itu Rebecca pun bergegas keluar dan pergi menuju loker pribadinya. Tiba-tiba ia mendapati Keaton sedang berdiri di depan lokernya, ia pun menjadi penasaran apa yang dilakukan sahabat aneh nya itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar