Chapter 8
Sementara di kamar Keaton..
Keaton merasa gelisah
menghampirinya di tengah malam, semenjak ibunya memberitahukan bahwa mereka
akan pindah ke Australia tiga minggu lagi, yang itu berarti waktu untuk ia
bersama yang lainnya kurang lebih tinggal tiga minggu lagi. Sesungguh nya hal
yang paling membuatnya gelisah pada malam ini adalah ia terus memikirkan Sarah.
Ia bingung haruskah ia mengungkapkan yang sejujurnya pada gadis itu sebelum
hari keberangkatanya ke Australia tiga minggu lagi, ataukah ia trus menyimpan
semua rahasia itu hingga ia pulang ke Amerika lagi. ia pun semakin bingung
dengan berbagai pertanyaan di dalam benak nya saat ini. Kurang lebih selama
satu jam ia tidak bisa tidur memikirkan Sarah. Semuanya tentang Sarah. Ia pun
mengambil ponselnya lalu mengetikan beberapa pesan singkat dan mengirimkan
suatu pesan yang tak lupa ia rahasiakan nomor nya tersebut. Saat itu pun juga
ia merasa sedikit tenang, dan mencoba untuk beristirahat. Dalam beberapa detik
berlalu pun Keaton telah tidur dengan pulas di ranjangnya dengan senyum yang
mengembang di wajahnya.
Sementara di dalam kamar Sarah...
Saat Sarah tengah bersiap-siap
untuk beristirahat, tiba-tiba ponselnya berdering tanda pesan masuk. Ia pun
membuka pesan tersebut “Huh Private ID ini lagi! siapa sih dia?” kata gadis itu
sambil mengeluh. Ia pun membaca pesan itu dengan seksama
From : Private Number
Message : You’re the best thing i’ve ever knew.. kata-kata indah gak akan
bisa mengungkapkan betapa aku merasa sanngaatt beruntung bisa mengenal mu,
Sarah.. aku harap Tuhan akan mengirimkan
malaikat nya untuk mu supaya kamu terjaga di saat aku tidak ada J .
aku harap bintang terus bersinar terang di atas sana agar kamu tidak perlu
takut akan gelapnya malam di saat aku tidak ada J. Much Love xxx Good Night, Sweet Dreaammss xxx
“Hah, kapan
sih kamu menunjukan jati dirimu? Nyebelin ih! Ahh payahh!” gerutu gadis itu
pada ponselnya sendiri, ia pun membanting benda itu begitu saja di atas ranjang
tidurnya. Tiba-tiba ia merasa begitu gelisah, sesaat ia teringat akan wajah
orang yang paling menyebalkan untuk nya itu, tak lain adalah Keaton. Dan semua
hal itu membuatnya menjadi sulit untuk tidur dengan nyenyak. “hah, ada apa sih?
Kenapa aku tiba-tiba merasa seperti ini? Kenapaa?? Aargggggghhh” gerutu gadis
itu sambil menutupi wajahnya dengan bantalnya. Sekitar hampir setengah jam
Sarah belum bisa tidur dengan nyenyak. Ia begitu gelisah, ia pun berharap ia
tidak akan mendapatkan kabar buruk esok hari.
Keesokan harinya....
Hari ini adalah hari terakhir
lima sekawan itu bersekolah. Dalam perjalanan berangkat ke sekolah, mereka
telah membuat rencana-rencana yang akan mereka lakukan di liburan musim panas
nanti.
“Hey! Bagaimana kalau kita pergi
ke Disney land? Whooaaaa!!!” kata Rebecca yang sangat excited menyambut liburan musim panas tahun ini.
“ummmm..” kata Wesley yang
terlihat begitu bingung. Ia bingung bagaimana caranya ia memberitahu Sarah dan
Rebecca bahwa mereka bertiga akan pindah ke Australia dua minggu lagi.
“IYA TUH! Pasti seruuu!!” kata
Sarah yang lebih excited yang tanpa
sadar menarik-narik lengan Keaton.
“heh heh! Apaan sih nih? Seneng
sih seneng, tapi gak usah narik-narik
lengan ku juga, sakit tauuu” kata Keaton
dengan wajah kesal, tetapi sesungguhnya dia sangat senang dan kuasa menahan
senyum.
“hey, sebelum pergi kesekolah
temani aku membeli hadiah dulu yuk untuk ibuku, dia berulang tahun loh hari
ini, siapa yang mengingatnya?” kata Rebecca dengan sangat excited sambil berakting layaknya seorang guru. Anak-anak yang lain
pun menjawab sambil mengangkat tangan mereka masing-masing, kecuali Wesley yang
tampak masih bingung.
“oh ya? Aku lupa, hehe” jawab
Wesley sambil garuk-garuk kepalanya.
“Hah, bagaimana sih kamu ini
Wes, kamu kenapa sih dari tadi keliatan bingung terus, mikirin apaa?” tanya Rebecca yang penasaran
“ah, nggak, nggak mikirin
apa-apa kok, kenapa sih kamu pengen tau bangeeet” jawab Wesley sambil
menjulurkan lidahnya pada Rebecca tanda mengejek
“ihh gitu, di perhatiin gak mau
ya, okelah aku nggak akan memerhatikanmu lagi!” jawab Rebecca sambil
memalingkan wajahnya berpura-pura marah.
“eehh jangan gitu dong, bukan
itu maksud ku hmm aku mikirin.. aah!” jawab Wesley yang terlihat sangat depresi
menghadapi sikap Rebecca
“sudah, sudah jangan bertengkar,
kita jadi kan membeli kadonya? Ayoo cepat nanti kita bisa terlambat masuk sekolah”
jawab Drew sambil merangkul Wesley dan Rebecca yang habis beradu mulut itu. Mereka
pun menuju toko langganan mereka untuk membeli hadiah.
Saat mereka sudah sampai mereka pun
masing-masing memilih hadiah yang akan mereka berikan kepada mrs. Rossyclaire
yang tidak lain adalah ibunya Rebecca. Sudah menjadi tradisi bagi mereka saat
orang tua salah satu dari mereka berulang tahun, mereka masing-masing akan
membeli hadiah dari mereka sendiri. Tetapi entah mengapa dari mereka berlima
Keaton lah yang paling gagal dalam memilih hadiah yang akan diberikan. Kemarin
saja saat ibu nya Sarah berulang tahun ia memberikan bunga melati yang ternyata
salah satu alergi yang dimiliki ibu nya Sarah tersebut.
“Heh kitty, jangan sampai salah
yaa membelikan hadiah untuk ibuku, kalau mau memberikan nya tanya dulu saja
padaku, okay?” kata Rebecca memberitahu
“iya iya, nanti aku tanya dulu
padamu!” jawab Keaton yang langsung pergi mencari hadiah yang akan
diberikannya.
Sudah 15
menit mereka di sana, dan tak terhitung berapa kali Rebecca dan juga Sarah
mengatakan semua barang di sana ‘lucu-lucu’
“ya ampun ini lucu bangeeett
deh, Sarah!” kata Rebecca yang kesekian kalinya
“ya ampun iya iya bener lucu!!”
jawab Sarah juga yang kesekian kalinya
“Keaton, Drew, lihat dua cewek
bawel ini, semua barang aja mereka anggap lucu” kata Wesley yang tak habis
pikir pada sikap Rebecca dan Sarah itu
“yee, terserah orang dong!”
jawab Rebecca sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejek. Wesley yang tidak
terimapun membalasnya dengan menjulurkan lidah nya juga.
“hey aku sudah memilih nih, ini
boleh ku kasih tidak?” tanya Keaton sambil menunjukan hadiah yang dipilihnya
yang tidak lain tidak bukan adalah boneka tedy bear.
“aduh Keaton Robert Stromberg,
apa sih yang kamu fikirkan hingga ingin membelikan kado ini pada ibunya
Rebecca? Astaga, sini aku bantu mencari!” kata Sarah diikutin dengan anggukan
Rebecca. Sarah pun cepat-cepat menarik lengan Keaton untuk mencari benda yang
lebih baik untuk diberikan.
Saat mereka semua telah selesai memilih hadiah
yang akan mereka berikan, mereka pun bergegas
ke kasir untuk membayar barang belanjaan mereka tersebut.
“hey mrs. Hunington! Apa kabar?”
sapa Rebecca pada sang kasir tersebut. Toko ini adalah toko langganan dari
mereka berlima, sudah pasti mereka berlima sangat akrab dengan sang kasir yang
tidak lain-tidak bukan adalah seorang ibu-ibu tua yang telah berumur dan
memiliki 1 anak yang bernama Gwen Hunington yang akrab disapa mrs. Hunington
oleh kelima anak ini.
“hello kids! Kabarku sangat
menyenangkan apa kabar kalian?” tanya nya ramah
“sama seperti anda, sangat
menyenangkan! Apalagi dengan hari ini adalah hari terakhir kami masuk sekolah, dan
selanjutnya kami libur!” jawab Sarah yang nampak sangat excited.
“kalau begitu kalian pasti sudah
memiliki rencana ya apa saja yang akan kalian kerjakan saat liburan di musim
panas nanti, nah ini barang kalian, semoga liburan kalian nanti menyenangkan!”
“terimakasih bu Hunington!” kata
Drew sambil menyerahkan uang belanjaan mereka.
“sampai jumpa lagi bu Hunington!
Semoga hari mu menyenangkan, dahh” kata wesley yang diiringi oleh lambayan
tangan dari Keaton. Mereka berlima pun lalu bergegas ke sekolah mereka
bersama-sama.
Saat hendak
berjalan masuk menuju sekolah tiba-tiba ponsel Sarah berbunyi tanda pesan
masuk, sesudah membaca pesan itu cepat-cepat Sarah berbisik kepada Rebecca.
“Becky! Lihat nih si Private ID
ini lagi mengirimi ku pesan lagi!” bisik Sarah yang langsung menyerahkan pesan
itu pada Rebecca, Rebecca pun membacanya
From : Private Number
Message : Selamat pagi matahari
yang cantik, pagi ini saat menyenagkan bila bertemu dengan mu, kau nampak
begitu baik dan ramah kepada semua orang. Terimakasih sudah menjadi malaikat
penolong ku di pagi ini. Semoga hari mu menyenangkan. Much love xxx
“cieee haha, di samain sama
matahari nih yee, aduh panas-panas! Hahaha” goda Rebecca setelah membaca pesan
dari si Private ID tersebut. Diam-diam ia melirik kearah Keaton dan mendapati
cowok itu sedang asyik memegang ponselnya. Dalam hati kecurigaan Rebecca terhadap
Keaton semakin besar, dan berniat menanyakannya nanti. Mereka berlima pun
memasuki kelas mereka masing-masing
Di jam
istirahat..
Rebecca dan
Sarah terlihat bergegas pergi ke taman untuk makan bersama bekal mereka
masing-masing sambil menunggu kedatangan tiga sahabat cowok mereka yang lain.
Saat sedang asyiknya ngobrol serta makan bersama Sarah, Rebecca tampak melihat
seseorang di balik semak-semak sedang menguntil mereka, setelah diperhatikan
baik-baik Rebecca pun mengenali siapa itu. Tetapi tiba-tiba datang seseorang
lagi di balik semak itu tetapi Rebecca tidak bisa mengenali siapa itu karena
wajahnya tampak sangat tidak jelas. Kedua orang itu pun tiba-tiba pergi dan
hilang entah kemana. Dalam hati Rebecca akan menanyakan pada orang yang di
kenali nya tadi hari ini juga.
“Heh , Becky! Kenapa bengong
sih? Itu lihat makanan mu nanti di laletin lagi! kamu sedang lihat apa sih?”
tanya Sarah yang bingung sambil celingak celinguk mencari siapa yang sedang di
lihat oleh Rebecca
“ahh.. umm tidak kok, yah ayo
kita lanjutkan makannya! Keburu bel lagi!” kata Rebecca mengajak. Sesudah
selesai makan, mereka berdua bergegas pergi ke kamar kecil bersama.
“Sarah! sudah belum? Ayoo
cepat!” teriak Rebecca memanggil Sarah di kamar kecil
“tunggu sebentar lagi!” jawab
Sarah dari kejauhan
“aku tunggu di depan loker saja
yaa?” tanya Rebecca lagi
“Iyaaaaa!” jawabnya. Setelah itu
Rebecca pun bergegas keluar dan pergi menuju loker pribadinya. Tiba-tiba ia
mendapati Keaton sedang berdiri di depan lokernya, ia pun menjadi penasaran apa
yang dilakukan sahabat aneh nya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar