Chapter 2
Di taman sekolah...
“Kenapa tuh si Becky senyum-senyum sendiri? Kesambet ya? Haha!” Ejek
Wesley saat menangkap basah senyum merona yang terpancar dari wajah Rebecca.
Mendengar perkataan Wesley, Rebecca segera tersadar dari lamunannya
akan surat itu. “Hah? Apa? Enggak kok. Apa sih..” Rebecca langsung memasang
ekspresi wajah cemberut.
“Yah, kayak begitu aja marah..” Kata Wesley sambil mencolek-colek pipi
Rebecca.
“Gak usah pegang-pegang deh.” Rebecca mengusir jari Wesley dari
pipinya.
“Maaf deh. Lagian kenapa senyum-senyum gitu? Baru dapet surat cinta ya?
Hahaha..” Wesley tertawa lepas.
“Tau ah..” Rebecca menginjak kaki Wesley yang sedang asyik tertawa lalu
beranjak pergi pulang disusul dengan Sarah dan Keaton.
“Aw aw, sakitttt tau!” Wesley berhenti tertawa lalu mengelus-ngelus
kakinya yang kesakitan. Dia baru meyadari dia ditinggal oleh Sarah, Rebecca dan
Keaton.
“Ditinggal lagi kan. Huh.” Wesley mendengus pasrah lalu berjalan
sendiri berharap bisa menyusul teman-temannya yang lain.
Di ujung taman sekolah...
“Eh, ternyata masih ada Drew! Untunglah..” Wesley bertemu Drew yang
sedang duduk di bangku taman sambil memasang headset di telinga lengkap dengan
iPod di sampingnya dan secarik kertas di pangkuannya yang sudah seperempat
terisi lirik-lirik lagu.
Drew tidak menghiraukan Wesley yang sudah berdiri di depannya. Tidak
terima didiamkan seperti itu, Wesley melepas headset yang dipakai Drew.
“Hey! Jangan ganggu aku dulu!” Drew memasang kembali headsetnya dan
sibuk menulis lagi.
“Aaah! Forever alone!” Wesley terlihat frustasi. Dia menghentakkan
kakinya lalu berjalan cepat saking emosi dari tadi diperlakukan tidak baik oleh
teman-temannya. Akhirnya dia terpaksa berjalan pulang sendiri.
Di kamar
Sarah...
Sarah sedang merapikan buku-buku pelajarannya untuk besok pagi dan
tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk.
From : Private Number
Message : Kamu bisa gak liat ke luar jendela
sekarang? Liat deh, satu bintang yang paling terang. Aku
anggap itu kamu! Jadi sekarang
secara gak langsung aku lagi menatap kamu yang sangat cantik itu.
Good night, Sarah. Sweet dreams! Xx
Good night, Sarah. Sweet dreams! Xx
“Siapa sih dia? Setiap sms pasti ada aja kalimat-kalimat gombalnya.”
Sarah senyum-senyum sendiri. Hampir saja salah memasukkan buku pelajaran.
Setelah merapikan buku, Sarah naik ke tempat tidurnya, menarik
selimutnya hingga menutupi mulutnya. Dan disitulah Sarah mulai senyum-senyum
sendiri sambil membolak-balikkan tubuhnya di tempat tidur. Tapi siapa
sebenarnya orang yang setiap hari mengiriminya sms seperti itu?
Sedangkan di
kamar Rebecca...
Rebecca duduk di depan meja belajarnya menatapi surat yang baru saja di
dapati sepulang sekolah tadi.
“Harus kuapakan surat ini?” Rebecca membolak-balik surat tersebut.
“Balas kayak gimana ya?” Rebecca mengambil secarik kertas dan pulpen
dari laci meja belajarnya.
“Hmmm...” Setelah berpikir apa yang harus dia balas, Rebecca pun mulai
menulis surat balasan dari penggemar rahasianya tersebut.
Setelah selesai melulis surat balasan tersebut dan merasa puas setelah
membacanya ulang, Rebecca tersadar akan satu hal.
“Cara balesnya gimana? Siapa yang ngirimnya aja aku gak tau. Duh
bodoh-bodoh.. Gimana ya?” Rebecca bertanya-tanya dan kebingungan sendiri. Tapi
dia sangat ingin tahu siapa penggemar rahasianya tersebut.
Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya untuk membalas surat itu, toh dia
tidak tahu siapa pengirimnya. Ia pun bergegas untuk tidur dengan senyum yang
masih mengembang di wajah saat ia mengingat tentang isi dari surat itu.
Esok paginya di sekolah...
Saat di koridor sekolah, terlihat sarah yang sangat sibuk mencari di
mana keberadaan sahabat-sahabatnya.
Suatu ketika, dia menemukan Drew yang sedang duduk di bangku taman dan sedang
asyik
Mendengarkan
lagu di iPodnya, dan di kedua tangan nya terdapat pensil dan buku yang entah
itu apa. Sarah berfikir bahwa Drew sedang asyik mendengarkan lagu sambil
belajar seperti biasanya.
Saat Sarah hendak ingin meninggalkan Drew karena Sarah takut mengganggu
cowok itu, tiba-tiba Drew memanggil
“Hey Sarah! Sini!” kata Drew sambil mengajak Sarah duduk di sampingnya.
“Hey, Kamu sedang apa disini?” tanya Sarah yang penasaran, karena
sepertinya Drew sedang tidak belajar sambil mendengarkan lagu.
“Sedang membuat lagu” kata Drew kemudian sambil tersenyum dengan
senyumannya yang khas.
“Lagu? Tentang?” tanya Sarah lagi
“Tentang... persahabatan, coba dengerin deh!” Kata Drew sambil memasangkan
headsetnya di telinga sahabatnya itu.
Sarah sangat penasaran atas lagu yang sedang Drew buat. Dia tahu bahwa
Drew sangat mahir dalam urusan membuat lagu, maka dari itu Sarah menerima
tawaran Drew untuk mendengarkan lagu barunya itu. Saat mendengarkan, Sarah
nampak sangat menikmati alunan lagu tersebut. Drew yang melihatnya merasa
senang karena Sarah dapat menikmatinya.
“Drew! Ini keren!” kata Sarah pada Drew selesai mendengarkan lagu
ciptaannya
“Sungguh?Senang kamu dapat menikmatinya! ” kata Drew dengan senyum yang
mengembang di wajahnya. Mereka berdua pun saling tertawa membayangkan wajah
ketiga sahabat mereka yang lain yang akan mendengarkan lagu karangan Drew itu.
Melihat senyuman Sarah, hati Drew tiba-tiba bergetar. Wajahnya seketika
menjadi merah merona.
Dari kejauhan terlihat seseorang cowok yang nampaknya cemburu melihat
kejadian itu. cowok itu pun hanya mendengus lalu pergi meninggalkan mereka
berdua.
Sementara di Kantin sekolah, Wesley sedang sibuk memainkan nintendo mini nya, tiba-tiba mucul
sekelebat rambut yang menutupi bagian layar permainannya itu.
“Rebecca! ngapain sih? Aku sedang serius tahu! Sebentar lagi aku akan
menjadi raja! Aahh gangguin aja!” kata Wesley yang kesal.
“Yaahh, maaf Wesley, lagian kamu serius banget sih.. daritadi aku
nungguin kamu disini tau!” kata Rebecca yang juga ikut kesal, tiba-tiba ia
melihat amplop berwarna biru muda yang terletak di meja kantin yang sedang
mereka tempati itu
“Ini apa?” tanya Rebecca sambil mengangkat benda tersebut
“Itu suratlah.. masa gak tau” jawab Weskey acuh tak acuh
“Ihhh, aku tahu ini surat! Tapi ini surat apa?” tanya nya lagi
“Gak tau, aku nemuin surat itu di loker. Tadi aku udah baca kok isinya.
Yah isinya surat cinta. Biasalah anak keren jadi banyak penggemarnya deh” kata
cowok itu sambil membetulkan kerahnya.
“Huh, memangnya kamu doang, aku juga punya nih!” Kata Rebecca sambil
memamerkan surat beramplop merah muda yang tadi pagi terselip di lokernya.
“Lalu? Apa isinya itu?” tanya Wesley kemudian
“Yah, yang seperti yang kamu punya, isinya surat cinta. Pengirim nya
gak ngasih tau siapa namanya” kata Rebecca terlihat kecewa.
“Lalu? Menurut mu gimana? Kata-katanya bagus dan romantis gak?” Tanya
Wesley yang penasaran.
“Kamu pengen tau banget sih.” Kata Rebecca sambil menjulurkan lidahnya.
“Yeee, oke kalau gitu sekarang kita lomba! Siapa yang punya surat
terbanyak dan terromantis, dia adalah yang paling keren. Dan yang kalah harus
mengakui kekerenan orang yang menang sekaligus menraktir yang menang! Deal?” Tanya
Wesley sambil menjulurkan tangannya
“Deal!” kata Rebecca setuju atas ide itu, lalu ia menjulurkan tangannya
juga dan menjabat Wesley.
Diam-diam, masing-masing dari mereka tersenyum-senyum sendiri
membayangkan sesuatu.
Written by: Ruth Sarah & Magdalena Rebecca :)
Written by: Ruth Sarah & Magdalena Rebecca :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar