Chapter 3
Selesai pulang sekolah, seperti biasa kelima sahabat itu Wesley,
Rebecca, Drew, Sarah dan Keaton pulang bersama-sama. Lalu menjalankan kegiatan
rutin mereka yaitu berkumpul di padang rumput yang segar sambil menikmati
indahnya pemandangan di siang hari dengan bermain-main dan mengobrol dengan
ria.
“Oh ya! Eh kawan-kawan, Drew sedang membuat lagu loh! Dan lagunya itu
baguuuss sekali!” kata Sarah memuji. Drew yang dipuji hanya senyum-senyum
tersipu sendiri.
“Oh ya? Keren! Kamu sepertinya benar-benar berbakat Drew! Walaupun aku
belum pernah mendengar lagu mu, tapi melihat tanggapan Sarah, sepertinya lagu
mu mengaggumkan.” Kata Rebecca memuji.
“Lain kali aku akan mendengarkan lagu ku pada kalian deh, aku janji!”
kata Drew sambil membuat tanda silang di dadanya.
“Oh ya Becky, Bagaimana surat cinta mu? Sudah di balas belum?” tanya
Sarah sambil menyunggingkan senyuman menggoda.
“Belum. Aku aja gak tahu siapa pengirimnya, untuk apa aku balas? Lagi
pula, sepertinya dia tidak membutuhkan balasan, buktinya hari ini dia
menyelipkan surat itu lagi di loker ku.” Kata Rebecca memberitahu.
“Kamu punya penggemar rahasia Beck? Siapa?” tanya Drew yang penasaran.
“Kalau aku tahu dia siapa, bukan penggemar rahasia dong namanya, Drew”
jawab Rebecca dengan ekspresi yang datar.
“Ohh, ya sudah jangan dibalas! Mungkin dia iseng ngerjain kamu doang,
gak jelas banget. Masa gak ngasih tau namanya.” Jawab Drew yang kesal.
“Yaya, aku
emang gak bermaksud buat membalas tuh.” Jawab Rebecca kemudian.
Mereka semua sudah tahu tabiat Drew yang rada keras. Drew adalah anak
tertua, dan dia sangat dewasa. Ia sudah dianggap kakak oleh Sarah maupun
Rebecca. Drew pun selalu berusaha menjaga Sarah dan Rebecca kapapun itu. Jadi
setelah Drew mangatakan hal seperti itu, Rebecca tidak mau memprotes.
Diam-diam, dari wajah Wesley terlihat kecewa mendegar pernyataan
Rebecca barusan.
“Dari tadi Keaton diam saja, kamu kenapa? Sedang datang bulan yaaa?”
tanya Rebecca menggoda.
“Haha kamu kayak gak tau si Keaton saja Becca! Dia kan seperti itu,
aneh! Ya kan Kitty? Hahaha..” Kata Sarah yang juga menggoda Keaton dengan
memanggil anak itu ‘Kitty’.
“HAHA lucu sekali!” Kata Keaton menjawabnya. Nampaknya hari ini Keaton
sedang kesal, jadi semua sahabatnya berusaha untuk menggodanya hingga akhirnya
wajah nya nampak sangat merah, dia pun hanya terdiam mendengar keempat
sahabatnya yang lain tertawa menertawakan tingkah Keaton yang aneh itu.
Sesaat sampai dirumah. Sarah pergi bergegas ke kamar mandi untuk
membersihkan tubuhnya. Hari itu sangatlah hari yang melelahkan untuknya.
Selesai membersihkan tubuh, dia pun langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur.
Tak lupa ia mengecheck ponsel nya yang sedari tadi ia matikan. Ada pesan masuk.
Seperti biasa, pesan itu dari si cowok misterius yang menggunakan
Private ID.
From :
Private Number
Message :
Hari ini aku melihatmu bersama dengan cowok itu. Jelas aku cemburu, tapi aku ingin
kamu tahu aku akan selalu mengaggumi mu apapun yang terjadi. Coba kamu lihat
deh bulan di atas sana, terlihat indah kan? Tapi menurut ku kamu jauh lebih
indah daripada bulan itu. Hebat kan? Bulan secantik itu pun gak bisa ngalahin
kecantikan kamu. Aku harap kamu mengerti. G’night, Sweet dreams xoxo {}
Membaca pesan itu membuat hati Sarah berbunga-bunga. Pipinya tiba-tiba
merah merona. Ia menjadi semakin penasaran siapa si cowok Private Number
tersebut. Ia pun bergegas untuk tidur dengan wajah yang tersipu.
“Hah, aku harap suatu saat nanti kamu akan membuka jati diri kamu yang
sebenarnya, dan aku harap kamu tidak membuatku kecewa.” Kata Sarah kemudian. Ia
pun langsung tertidur dengan pulas.
Sementara di
Kamar Rebecca...
Rebecca masih berkutat di depan meja belajarnya. Ia membaca sekali lagi
surat kedua dari penggemar rahasianya itu.
From :
You’ll know, Someday
To :
The Beautiful one, Rebecca Rossyclaire <3
Setiap aku
melihatmu, seakan aku melihat malaikat tak bersayap yang berjalan dengan kaki. J
aku ingin kamu tahu kalau aku menyukaimu dari dulu, dan tak akan pernah
terhapuskan oleh apapun. Aku beruntung bisa mengenal mu. Aku beruntung bisa
bertemu denganmu. Dan saat nanti kita bertemu, aku harap kamu tidak akan
kecewa.
With love,
Your Secret
Admirer xoxo
Rebecca tersenyum-senyum sendiri membacanya. Dia semakin penasaran
siapa sih penganggum rahasianya ini. Suatu ketika ia, teringat akan sesuatu
yang perlu ia kerjakan.
Ia pun mengeluarkan secarik kertas dan menulis sesuatu dengan
tersenyum-senyum sendiri. Selesai menulisnya, ia mengeluarkan amplop berwarna
biru muda, dan memasukkan kertas yang telah ia tulis tersebut ke dalam amplop
berwarna biru muda itu. Sesuadah itu ia mencium amplop itu dan berharap sesuatu
yang indah datang padanya.
Sementara di
rumah keluarga Stromberg..
Didalam kamar Keaton masih terbangun. Ia merasakan sesuatu yang tidak
enak mengganjal di fikirannya. Hal itulah yang membuatnya tidak bisa tidur pada
saat ini. ia membayangkan wajah seseorang yang selama ini menghantui
fikirannya.
“Orang itu, selalu saja membuatku kesal. Tetapi entah mengapa aku terus
memikirkannya. Ia selalu datang masuk ke dalam mimpiku, hahh.. suatu saat nanti
aku berjanji aku akan mengungkapkan yang sesungguhnya pada orang itu.” Kata
Keaton dalam hatinya.
Ia pun tersenyum. Ia mulai
memejamkan matanya dan terus membayangkan wajah orang itu didalam fikirannya.
Dan dia berharap orang itu akan masuk lagi kedalam mimpinya dan membuat mimpi
itu menjadi sangat indah
Sementara di dalam kamar, Wesley masih tetap terbangun dan sibuk
meyelesaikan sesuatu. Ia menulis sesuatu di secarik kertas sambil
tersenyum-senyum sendiri membayangkan sesuatu. Selesai ia menulisanya ia
mengambil sebuah amplop merah mudah dari laci meja belajarnya dan memasukkan
secarik kertas yang telah ditulisnya itu ke dalam amplop tersebut. Di dalam
hati ia berharap sesuatu yang baik akan datang kepadanya.
Disaat Wesley yang masih sibuk dengan pekerjaannya itu, Drew dan Keaton
sudah tertidur pulas di kamar mereka masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar