Chapter 5
Saat makan siang
..
Keaton, Sarah, Drew, Rebecca dan
juga Wesley makan bersama di kamar Wesley. Mereka memesan makanan delivery karna mereka sudah begitu
lapar. Saat makan, Sarah dengan kebiasaan buruknya makan dengan lahap tanpa
mengetahui mulutnya sudah belepotan yang penuh dengan saus. Anak-anak yang
melihatnya tertawa sangat girang.
“Ada apa sih? Apa yang lucu?” tanya Sarah yang bingung dengan tingkah
para sahabatnya itu
“Mulut mu itu loohh! Sini aku bantu membersihkan” kata Drew sambil
membersihkan mulut Sarah yang penuh dengan saus itu, dengan tissue di
sampingnya. Melihat kejadian itu Keaton tiba-tiba mendengus lalu pergi entah
kemana.
“Hey Keaton, kau mau kemana? Habis ini kita latihan lagi loh!” kata
Wesley memperingatkan
“Mencari udara segar, panas sekali disana! Iyaa aku tahu!” jawab Keaton
dengan suara yang kesal.
“Dia itu kenapa sih?” tanya Rebecca yang bingung akan sikap Keaton,
diikuti dengan anak-anak yang lain yang juga bingung melihatnya.
“Biasalah, kamu kan tau sikapnya yang sering berubah-ubah itu. sudahlah
gak usah difikirkan! Ayo lanjutkan makan mu” jawab Wesley sambil tersenyum
“Oh ya, ngomong-ngomong lagu apa yang akan kalian bawakan nanti?” tanya
Sarah
“Lagu ciptaannya Drew lah, tapi itu rahasia!” jawab Wesley sambil
menunjukan tampang misteriusnya
“Wahh jadi gak sabar menunggu lombanya woohhooo!!” kata Rebecca yang
sanga-sangat terlihat excited.
Tiba-tiba Keaton, yang daritadi menghilang pergi entah kemana datang dengan
wajah yang masih muram
“Kamu kenapa sih Kitty? Kok tiba-tiba cemberut gitu?” tanya Sarah yang
masih bingung dengan sikap Keaton yang tiba-tiba berubah.
“Sudahlah, lebih baik kamu sama Rebecca pulang aja deh, aku gak bisa
konsen kalau ada kamu disini” jawab Keaton dengan nada kesalnya
“Kamu kenapa sih tiba-tiba begini? Lalu, kenapa kamu nyuruh Sarah dan
Rebecca pulang? Memang nya salah mereka apa?” tanya Drew yang mulai
mengeluarkan nada emosinya
“Sudah kubilang kan tadi? Aku gak bisa fokus kalau ada mereka,
sebaiknya mereka pulang. Lagipula besok kan ulangan dan kau Sarah, kamu kan
pintar mendingan kamu belajar aja dirumah gih” kata Keaton lagi.
“Yasudah kami pulang deh, kami pulang.. dasar aneh!” jawab Sarah yang
nampak juga kesal atas sikap Keaton. Sarah pun langsung menyambar tas nya dan
menggandeng Rebecca untuk lekas pergi meninggalkan tempat itu.
“Aku gak habis pikir sama sikap kamu itu Keat!” jawab Drew yang
mengeluarkan nada emosinya lebih kencang
“Sudah, sudah.. ayo kita latihan lagi. Sudah, kau juga jangan seenaknya
Keat!” kata Wesley yang mengajak untuk kembali latihan. Meskipun ia sangat
terlihat kecewa Rebecca pergi, ia pun tetap ingin latihan. Sementara Keaton
meskipun masih kesal ia tetap latihan, di dalam hatinya ia merasa bersalah
dengan apa yang dilakukannya tadi. Dan ia pun berniat akan meminta maaf esok
hari bila ia punya keberanian untuk melakukan itu.
Diperjalanan
pulang..
“Aku gak ngerti deh, kenapa sih si Keaton itu? Menyebalkan sekali!! Apa
salah ku coba sampai ia jadi tidak fokus? Emang aku pernah ngelakuin apa
terhadapnya? HUH” omel Sarah pada Rebecca. Rebecca yang mendengarkannya hanya
terdiam, meskipun ia juga bingung dengan sikap Keaton barusan. Tetapi,
tiba-tiba Rebecca merasakan sesuatu yang membuat sikap Keaton yang tiba-tiba
berubah itu.
“aku benar gak ya? Apa ini perasaan ku aja?
Hmmmm aku harus menanyakan Keaton tentang ini besok” bisik Rebecca dengan
kecil
“Apa? Kamu bilang apa Beck?” tanya Sarah yang sepertinya mendengar
Rebecca berbicara, tetapi ia sendiri tidak tau apa yang dibicarakannya.
“Ahhh nggak, nggak apa-apa. Yasudah lah kau kan tau tabiat Keaton yang
seperti itu. lagi pula dia ada benarnya, besok kan kita ada test.. mendingan
belajar” jawab Rebecca
“Ya sudah, kita belajar bareng yuk?” ajak Sarah
“Ayok! Nanti kamu ajarin aku yaa, ada beberapa pelajaran yang belum aku
mengerti” jawab Rebecca sambil memamerkan tampangnya yang memohon
“Iya,iya .. Ayok!” Jawab Sarah sambil menggandeng tangan Rebecca
Sementara di
rumah keluarga Stromberg..
Acara latihan yang mereka lakukan sudah selesai. Setelah membereskan
semuanya Drew pun bergegas untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, karena
dia lah yang paling lama untuk mandi. Sementara Drew mandi Wesley membuka
pembicaraan nya dengan Keaton.
“Hey Keat! Kamu kenapa sih sebenarnya?” tanya Wesley yang masih
penasaran dengan perubahan sikap Keaton tadi
“Gak, gak apa-apa kok” jawab Keaton sambil memalingkan wajah nya takut
dengan tatapan Wesley.
“Serius nih gak apa-apa? Cerita dong! I’m your brother right? You can
trust me!” jawab Wesley sambil menepuk punggung Keaton tanda rasa sayangnya.
Keaton masih terdiam mendengar perkataan abangnya itu. dalam benak nya Keaton
ingin sekali bercerita dengan abangnya itu, tetapi ia takut untuk mengatakan
yang sebenarnya.
“Hey, kok bengong sih? Ayolaahh cerita padaku!” paksa Wesley yang benar-benar
penasaran dengan sikap Keaton
“Okay,okay, aku kasih tahu! Tapi tolong jangan katakan ini ke siapapun!
Termasuk Drew, Rebecca apalagi Sarah! Mengerti?” ancam Keaton sambil menatap
dalam mata abangnya itu
“AyeAye captain!” jawab Wesley sambil menirukan gaya anak buah kapten
bajak laut di sebuah serial TV kesukaannya. Keaton masih terdiam menatap
dalam-dalam mata abangnya itu. Akhirnya ia pun memutuskan percaya untuk
mengungkapkan segalanya pada abangnya itu
“Huh.. aku begitu karena aku cemburu” jawab Keaton memelas.
“Cemburu? Pada siapa?” jawab Wesley yang terkaget
“Pada sikap Sarah dengan Drew.. huh”
“Jadi kau menyukai Sarah, Keat? HAH?” Wesley nampak sangat terkejut dan
kaget. Sampai-sampai tanpa disengaja piring bekas makan mereka terjatuh. Untung
saja piring itu piring plastik, yang tidak akan pecah.
“Huh, iya aku menyukainya, dan aku gak tau kenapa setiap ngeliat dia
sama Drew, aku merasa sangat kesal. Dan aku baru tau bahwa aku cemburu. Hah!” jawab
Keaton yang pasrah
“Ya ampun
Keaton! Kau benar-benar menyukainya? Astaga! huh, jadi kapan kau akan
mengungkapkan ini semua pada Sarah?” tanya Wesley sambil menatap dalam-dalam
mata adiknya tersebut
“Hah aku gak tau! Aku gak punya keberanian mengenai hal itu! kamu kan
tau setiap hari, aku selalu bergaya tengil di depannya. Aku rasa dia sangat
membenci ku, apalagi dengan sikap ku tadi. Hah benar-benar bodoh!” jawab Keaton
yang terlihat sangat depresi terhadap perasaannya
“Yah, sebagai abangmu aku akan selalu mendukung mu kok! semoga kau
punya keberanian untuk menyatakannya nanti” kata Wesley kemudian sambil menepuk
punggung adiknya itu lagi sebagai tanda kasih sayang.
“Dan bagaimana dengan mu?” tanya Keaton kemudian pada abangnya itu
sambil menunjukan amplop pink di tangannya yang tidak sengaja dia temukan di
kamar Wesley tadi. Deg, tiba-tiba Wesley sangat panik melihat benda yang sudah
dia sembunyikan dengan cermat berada di tangan Keaton saat ini.
“Hey! Dimana kamu temukan itu?” tanya Wesley yang panik seraya
mengambil amplop berisi surat itu dari tangan Keaton.
“Di laci meja mu, saat aku mencari pick gitar” jawab Keaton dengan
ekspresi datar
“Dan kau membaca isinya?” tanya Wesley lagi dengan sangat panik
“Yap! To : A beautiful one,
Rebecca Rossyclaire! Haha, kau menyukainya yaa?” tanya Keaton sambil menggoda
abanganya itu
“a..hh..uu..mm..mm ahh!” kata Wesley tergagap
“um ah! um ah! Kasih tahu yang benar dong, kamu suka Rebecca ya??
Hayoo?” kata Keaton memaksa abangnya itu untuk mengakui nya
“umm... ahh ya! Aku menyukainya! HAH!” jawab Wesley dengan sangat
pasrah
“Hahahaha akhirnya kau mengakuinya Wes! Lalu, kapan kamu
menyatakannya?” tanya keaton yang penasaran
“Gak tau kapan. Hah kau kan tahu di sekolah dia punya banyak penggemar,
aku sudah kalah telak!” jawab Wesley dengan tampang yang sangat-sangat pasrah
“Yahh kau payah Wes! Bilang aja kamu kalah ganteng dari mereka semua
penggemar Rebecca! kasian sekali kamu! Hahaha” kata Keaton sambil teetawa
bahagia, yang seketika itu juga mendapat lemparan bantal dari Wesley, abangnya
itu
“Hey! Kau juga begitu! Tapi awas ya jangan katakan tentang ini pada
siapapun! Ingat itu!” ancam Wesley.
“Hemmm bagaimana yaa? Ku katakan gak ya? Ummm” kata keaton kemudian
sambil tersenyum-senyum menggoda
“Heh, awas ya! Kalau kamu katakan pada siapapun aku akan membongkar
rahasiamu juga!” jawab Wesley sambil melempar bantal kepada adiknya itu untuk
yang kedua kalinya. Keaton yang tidak terima di lempari bantal seperti itu, ia
pun membalasnya dengan melemparkan bantal-bantal di dekatnya juga. Terjadilah
perang bantal antara mereka. Tiba-tiba kakak mereka, Drew yang baru selesai
mandi keluar dengan wajah yang heran melihat tingkah kedua adiknya tersebut
“HEY! Ada apa ini? Hey! Hey Wes! Keat!” teriak Drew yang langsung
membuat kedua adiknya itu, Wes dan Keaton terdiam, Wesley yang mengetahui Drew
sudah datang langsung mengumpati amplop merah muda yang berisi surat itu ke
kantong celananya. “Cepat kalian mandi! Habis itu kita pergi untuk makan malam!
Cepaat!” perintah Drew pada kedua adiknya itu. Wesley dan Keaton pun menurut
padanya, mereka langsung bergegas untuk mandi. Berdua. Melihat tingkah kedua
adiknya tersebut Drew hanya tertawa sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar